Fungsi Sikap Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen
Fungsi Sikap Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen :
Perilaku Konsumen : Proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Sikap :Perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Fungsi Sikap : Fungsi penyesuaian, Ego Defensive, Ekspresi Nilai, dan Pengetahuan.
Untuk lebih memahami sikap perlu dipahami beberapa karakteristik sikap :
1.Model dan Teori Sikap :
Model tradisional menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan luar pribadi seseorang, di mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan elemen internal dari seseorang, untuk menghasilkan sikap terhadap objek.
Model analisis konsumen menyebutkan bahwa sikap terdiri dari komponen perasaan (affect) dan kognitif, perilaku, serta lingkungan.
Model tiga komponen dan model ABC menyatakan bahwa sikap konsumen dibentuk oleh faktor kognitif, afektif, dan konatif (perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku).
Teori kongruitas menggambarkan pengaruh antara dua jenis objek, di mana kekuatan satu sama lain dapat saling mempengaruhi persepsi konsumen. Dan model terakhir adalah model Fishbein yang merupakan kombinasi dari kepercayaan objek terkait dengan atribut dan intensitas dari kepercayaan tersebut.
Model Fishbein ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif.
2.Pembentukan Sikap :
Sikap yang terbentuk biasanya didapatkan dari pengetahuan yang berbentuk pengalaman pribadi. Sikap juga dapat terbentuk berdasarkan informasi yang diterima dari orang lain, yang memiliki pengaruh. Kelompok juga menjadi sumber pembentukan sikap yang cukup berpengaruh.
3.Perubahan Sikap :
Strategi perubahan sikap dapat dilakukan baik terhadap produk dengan keterlibatan tinggi, maupun untuk produk dengan tingkat keterlibatan rendah. Usaha mengarahkan audiens untuk produk dengan keterlibatan rendah ditempuh dengan mentransformasi situasi ke arah keterlibatan konsumen yang tinggi. Adapun strategi perubahan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tertentu dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi persuasif, yang mengikuti alur proses komunikasi yang efektif. Pemasar harus mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan dapat menyebabkan perubahan sikap dari penerima pesan atau konsumen.
4.Kepribadian :
Konsep kepribadian (personality) dibahas secara teoretis oleh para pakar melalui berbagai sudut pandang yang beraneka ragam, diantaranya menekankan pembahasan kepribadian pada pengaruh sosial dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian secara kontinu dari waktu ke waktu, serta menekankan pada pengaruh faktor keturunan dan pengalaman di awal masa kecil terhadap pembentukan kepribadian.Tiga karakteristik yang perlu dibahas dalam pembahasan mengenai kepribadian adalah kepribadian mencerminkan perbedaan antarindividu, kepribadian bersifat konsisten dan berkelanjutan, dan kepribadian dapat mengalami perubahan.Dalam mempelajari kaitan antara kepribadian dan perilaku konsumen, 3 teori kepribadian yang sering digunakan sebagai acuan adalah teori Freudian, Neo Freudian dan teori traits.Teori Freudian yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, mengungkapkan teori psychoanalytic dari kepribadian yang menjadi landasan dalam ilmu psikologi. Berdasarkan teori Freud, kepribadian manusia terdiri dari 3 bagian atau sistem yang saling berinteraksi satu sama lain. Ketiga bagian tersebut adalah id, superego dan ego. Teori kepribadian Neo-Freudian mengemukakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kepribadian manusia bukan dari dirinya sendiri, tetapi dari hubungan sosial. Berdasarkan teori trait, kepribadian diukur melalui beberapa karakteristik psikologis yang bersifat spesifik yang disebut dengan trait. Salah satu tes yang dikenal adalah selected single- trait personality.Dalam pemahaman mengenai berbagai karakteristik konsumen yang mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pembelian, beberapa diantaranya adalah keinovatifan konsumen,faktor kognitif konsumen, tingkat materialisme konsumen, dan ethnocentrism konsumen.Selain product personality, konsumen juga mengenal brand personality, di mana mereka melihat perbedaan trait pada tiap produk yang berbeda juga. Semua kesan yang berhasil ditampilkan oleh merek tersebut dalam benak konsumen menggambarkan bahwa konsumen dapat melihat karakteristik tertentu dari produk, kemudian membentuk brand personality.
Kamis, 25 November 2010
Tugas Perilaku Konsumen 2
Teori – Teori Kepribadian
Teori – teori Kepribadian :
Definisi Kepribadian :
Kepribadian : Nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan.
Kepribadian : Kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
Kepribadian : Organisasi dinamik dalam sistem Psikofisiologik seseorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya.
Kepribadian : Pola trait-trait yang unik dari seseorang.
Kepribadian : Seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi.
Kepribadian : Seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologis saat itu.
Kepribadian : Suatu lembaga yang mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional.
Kepribadian : Pola khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi.
Namun sesungguhnya dari berbagai definisi itu, ada 5 persamaan yang menjadi cirri bahwa definisi itu adalah definisi kepribadian, sebagai berikut :
1. Kepribadian bersifat umum ; Kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang pikiran, kegiatan, dan perasaan yang berpengaruh terhadap keseluruhan tingkah lakunya.
2. Kepribadian bersifat khas ; Kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain, semacam tanda tangan atau sidik jari psikologik, bagaimana individu berbeda dengan yang lain.
3. Kepribadian berjangka lama ; Kepribadian dipakai untuk menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat. Kalau terjadi perubahan biasanya bersifat bertahap atau akibat merespon suatu kejadian yang luar biasa.
4. Kepribadian bersifat kesatuan ; Kepribadian dipakai untuk memandang diri sebagai
unit tunggal, struktur atau organisasi internal hipotetik yang membentuk suatu kesatuan.
5. Kepribadian bisa berfungsi baik atau buruk ; Kepribadian adalah cara bagaimana orang berada di dunia. Apakah dia tampil dalam tampilan yang baik, kepribadiannya sehat dan kuat atau tampil sebagai burung yang lumpuh yang berarti kepribadiannya menyimpang atau lemah ciri kepribadian sering dipakai untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang senang dan mengapa susah, berhasil atau gagal, berfungsi penuh atau berfungsi sekedarnya.
Teori – teori Kepribadian :
Definisi Kepribadian :
Kepribadian : Nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan.
Kepribadian : Kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
Kepribadian : Organisasi dinamik dalam sistem Psikofisiologik seseorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya.
Kepribadian : Pola trait-trait yang unik dari seseorang.
Kepribadian : Seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi.
Kepribadian : Seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologis saat itu.
Kepribadian : Suatu lembaga yang mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional.
Kepribadian : Pola khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi.
Namun sesungguhnya dari berbagai definisi itu, ada 5 persamaan yang menjadi cirri bahwa definisi itu adalah definisi kepribadian, sebagai berikut :
1. Kepribadian bersifat umum ; Kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang pikiran, kegiatan, dan perasaan yang berpengaruh terhadap keseluruhan tingkah lakunya.
2. Kepribadian bersifat khas ; Kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain, semacam tanda tangan atau sidik jari psikologik, bagaimana individu berbeda dengan yang lain.
3. Kepribadian berjangka lama ; Kepribadian dipakai untuk menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat. Kalau terjadi perubahan biasanya bersifat bertahap atau akibat merespon suatu kejadian yang luar biasa.
4. Kepribadian bersifat kesatuan ; Kepribadian dipakai untuk memandang diri sebagai
unit tunggal, struktur atau organisasi internal hipotetik yang membentuk suatu kesatuan.
5. Kepribadian bisa berfungsi baik atau buruk ; Kepribadian adalah cara bagaimana orang berada di dunia. Apakah dia tampil dalam tampilan yang baik, kepribadiannya sehat dan kuat atau tampil sebagai burung yang lumpuh yang berarti kepribadiannya menyimpang atau lemah ciri kepribadian sering dipakai untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang senang dan mengapa susah, berhasil atau gagal, berfungsi penuh atau berfungsi sekedarnya.
Tugas Perilaku Konsumen 2
Startegi Targeting
Targeting :
Setelah pasar dibagi ke dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan Strategi Target Market untuk mencapai tujuan perusahaan.
4 Strategi Peliputan Pasar :
Undifferentiated Targeting Strategy : Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang sama, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa, guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
Differentiated Targeting Strategy : Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
Concentrated Targeting Strategy : Perusahaan lebih fokus menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
Custom Targeting Strategy : Lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen
secara individual.
Langkah mengembangkan targeting yaitu :
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable - variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Targeting :
Setelah pasar dibagi ke dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan Strategi Target Market untuk mencapai tujuan perusahaan.
4 Strategi Peliputan Pasar :
Undifferentiated Targeting Strategy : Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang sama, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa, guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
Differentiated Targeting Strategy : Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
Concentrated Targeting Strategy : Perusahaan lebih fokus menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
Custom Targeting Strategy : Lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen
secara individual.
Langkah mengembangkan targeting yaitu :
Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable - variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Tugas Perilaku Konsumen 2
Syarat-Syarat Segmentasi Yang Efektif
Segmentasi Pasar : Membagi pasar menjadi Pasar Individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama. Bahwa sebuah perusahaan membagi pasar menjadi sebuah kelompok yang berbeda dengan memiliki kebutuhan yang berbeda. Keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda dan jasa.
Syarat – syarat Segmentasi :
Identifikasi : Atribut yang membedakan segmen – segmen harus dapat diukur agar dapat di identifikasi.
Akses : Segmen harus bisa melalui saluran Komunikasi dan Distribusi.
Subtansial :Segmen bisa membenarkan sumber daya yang diperlukan.
Unik Kebutuhan :Agar dapat membenarkan penawaran yang terpisah. Segmen –segmen harus menanggapi berbeda dengan pemasaran yang berbeda campuran.
Tahan Lama :Segmen relative stabil agar bisa meminimalkan biaya perubahan.
Segmentasi Pasar : Membagi pasar menjadi Pasar Individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama. Bahwa sebuah perusahaan membagi pasar menjadi sebuah kelompok yang berbeda dengan memiliki kebutuhan yang berbeda. Keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda dan jasa.
Syarat – syarat Segmentasi :
Identifikasi : Atribut yang membedakan segmen – segmen harus dapat diukur agar dapat di identifikasi.
Akses : Segmen harus bisa melalui saluran Komunikasi dan Distribusi.
Subtansial :Segmen bisa membenarkan sumber daya yang diperlukan.
Unik Kebutuhan :Agar dapat membenarkan penawaran yang terpisah. Segmen –segmen harus menanggapi berbeda dengan pemasaran yang berbeda campuran.
Tahan Lama :Segmen relative stabil agar bisa meminimalkan biaya perubahan.
Tugas Perilaku Konsumen
Syarat-Syarat Segmentasi Yang Efektif
Segmentasi Pasar : Membagi pasar menjadi Pasar Individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama. Bahwa sebuah perusahaan membagi pasar menjadi sebuah kelompok yang berbeda dengan memiliki kebutuhan yang berbeda. Keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda dan jasa.
Syarat – syarat Segmentasi :
Identifikasi : Atribut yang membedakan segmen – segmen harus dapat diukur agar dapat di identifikasi.
Akses : Segmen harus bisa melalui saluran Komunikasi dan Distribusi.
Subtansial :Segmen bisa membenarkan sumber daya yang diperlukan.
Unik Kebutuhan :Agar dapat membenarkan penawaran yang terpisah. Segmen –segmen harus menanggapi berbeda dengan pemasaran yang berbeda campuran.
Tahan Lama :Segmen relative stabil agar bisa meminimalkan biaya perubahan.
Segmentasi Pasar : Membagi pasar menjadi Pasar Individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama. Bahwa sebuah perusahaan membagi pasar menjadi sebuah kelompok yang berbeda dengan memiliki kebutuhan yang berbeda. Keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda dan jasa.
Syarat – syarat Segmentasi :
Identifikasi : Atribut yang membedakan segmen – segmen harus dapat diukur agar dapat di identifikasi.
Akses : Segmen harus bisa melalui saluran Komunikasi dan Distribusi.
Subtansial :Segmen bisa membenarkan sumber daya yang diperlukan.
Unik Kebutuhan :Agar dapat membenarkan penawaran yang terpisah. Segmen –segmen harus menanggapi berbeda dengan pemasaran yang berbeda campuran.
Tahan Lama :Segmen relative stabil agar bisa meminimalkan biaya perubahan.
Rabu, 10 November 2010
Tugas Perilaku Konsumen
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen :
1.Faktor-faktor kebudayaan
Kebudayaan :
Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan, kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
Sub Budaya :
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
2.Faktor-Faktor Sosial
Kelompok Referensi :
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Keluarga :
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
Peranan dan Status :
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
3.Faktor Pribadi
Faktor Psikologis :\\\
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Motivasi :
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
Persepsi :
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh pikiran.
Belajar :
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Kepercayaan dan Sikap :
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
1.Faktor-faktor kebudayaan
Kebudayaan :
Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan, kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
Sub Budaya :
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
2.Faktor-Faktor Sosial
Kelompok Referensi :
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Keluarga :
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
Peranan dan Status :
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
3.Faktor Pribadi
Faktor Psikologis :\\\
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Motivasi :
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
Persepsi :
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh pikiran.
Belajar :
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Kepercayaan dan Sikap :
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
Tugas Perilaku Konsumen
Model Perilaku Konsumen :
Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen, dimana konsumen dapat untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, memperbaiki dan membuat keputusan untuk menggunakan suatu produk dan jasa konsumen yang telah disediakan untuk dikonsumsi.
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan model Multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap Multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini terfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu.
Model ini mengidentifikasi 3 faktor utama untuk memprediksi sikap :
keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek.
kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan, misalnya, seberapa setuju bahwa obyek X memiliki atribut Y.
evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol, dimana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu.
Model Fishbein juga memiliki 2 komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yaitu :
Komponen sikap
Kompenen ini bersifat internal individu, ia berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan tindaka apa yang akan dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut. Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilakunya.
Perilaku konsumen adalah tingkah laku konsumen, dimana konsumen dapat untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, memperbaiki dan membuat keputusan untuk menggunakan suatu produk dan jasa konsumen yang telah disediakan untuk dikonsumsi.
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan model Multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap Multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini terfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu.
Model ini mengidentifikasi 3 faktor utama untuk memprediksi sikap :
keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek.
kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan, misalnya, seberapa setuju bahwa obyek X memiliki atribut Y.
evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang menonjol, dimana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka terhadap atribut-atribut itu.
Model Fishbein juga memiliki 2 komponen, yaitu kompenen sikap dan komponen norma subyektif yaitu :
Komponen sikap
Kompenen ini bersifat internal individu, ia berkaitan langsung dengan obyek penelitian dan atribut-atribut langsungnya yang memiliki peranan penting dalam pengukuran perilaku, karena akan menentukan tindaka apa yang akan dilakukan, dengan tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Komponen norma subyektif
Komponen ini bersifat eksternal individu yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. Komponen ini dapat dihitung dengan cara mengkalikan antara nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut dengan motivasi bersetuju terhadap atribut tersebut. Kepercayaan normatif mempunyai arti sebagai suatu kuatnya keyakinan normatif seseorang terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap obyek. Sedangkan motivasi bersetuju merupakan motivasi seseorang untuk bersetuju dengan atribut yang ditawarkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilakunya.
Tugas Perilaku Konsumen
Tipe – tipe Konsumen :
1. Advocate ( Loyalitas Tinggi )
Advocate tercapai disaat perusahaan berhasil memberikan pelayanan yang lebih dari harapan para konsumen dan mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi konsumen.
Advocate merupakan konsumen yang setia atau sangat loyal terhadap suatu produk dan tidak akan pindah ke produk lain sekalipun mendapatkan tawaran yang lebih bagus.
Advocate bersedia menanggung ketidakpuasan atau ketidaknyamanan konsumen lain dalam membeli produk bahkan bersedia mengganti produk dengan nilai yang lebih tinggi atau lebih mahal.
Advocate juga memberi pengaruh kepada orang lain. Mereka ( Advocate ) akan memberitahukan kepada orang lain tentang produk perusahaan yang dikonsumsinya. Mereka ( Advocate ) juga secara tidak langsung merupakan pemasar atau pemberi informasi.
2. Apathetic ( Konsumen yang hanya sekedar puas )
Konsumen akan menjadi Apathetic bila suatu produk hanya memenuhi harapan dasar konsumen. Itulah sebabnya mengapa seringkali kepuasan didefinisikan sebagai ketiadaan masalah.
Meskipun cenderung loyal, tipe ini tidak bersedia menerima ketidaknyamanan ,berusaha terus untuk mendapatkan produk dan membayar harga premium untuk mendapatkan produk suatu perusahaan .
Apahtetic juga mudah untuk berpindah ke pesaing apabila mendapat tawaran yang lebih bagus dari pesaing produk yang sudah dikonsumsinya.
Apathetic akan cenderung diam, menutup mulutnya, dan cenderung tidak berbicara mengalami pengalaman produk yang dikonsumsinya, baik ataupun buruk produk tersebut.
3. Assasin ( Virus negatif )
Assasin merupakan Konsumen yang merasa tidak puas terhadap produk, pelayanan, dan bahkan mendapat pengalaman yang kurang baik atau tidak memuaskan.
Assasin akan terjadi ketika suatu produk tidak mampu memenuhi keinginan ( Harapan ) konsumen.
Assasin biasanya aktif dalam mencari alternatif dan mudah beralih ke produk lain meskipun membeli produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
Assasin termasuk konsumen yang mempengaruhi konsumen – konsumen lainnya untuk tidak membeli atau menggunakan produk suatu perusahaan.
Jadi sekarang kita sudah tahu tentang Tipe – tipe Konsumen. Jika Kita memproduksi suatu produk untuk dipasarkan, maka kita harus mencari tahu dalam pemasaran produk Kita seberapa banyak Advocate, Aphatetic, dan Assasin?? Jika Advocate terlalu sedikit maka sudah saatnya Kita meningkatkan pelayanan untuk konsumen produk Kita. Jika terlalu banyak Assasin dalam konsumen yang mengkonsumsi produk kita maka sudah seharusnya Kita melakukan suatu perubahan dalam mempasarkan produk Kita. Karena 1 Assasin mampu mengalahkan 2 Advocate. Dan jangan lupa menaikkan level Aphatetic kita ke Advocate
Daftar Pustaka
Chris Denove and James D. Power IV, Satisfaction ( Tipe – tipe Konsumen )
1. Advocate ( Loyalitas Tinggi )
Advocate tercapai disaat perusahaan berhasil memberikan pelayanan yang lebih dari harapan para konsumen dan mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi konsumen.
Advocate merupakan konsumen yang setia atau sangat loyal terhadap suatu produk dan tidak akan pindah ke produk lain sekalipun mendapatkan tawaran yang lebih bagus.
Advocate bersedia menanggung ketidakpuasan atau ketidaknyamanan konsumen lain dalam membeli produk bahkan bersedia mengganti produk dengan nilai yang lebih tinggi atau lebih mahal.
Advocate juga memberi pengaruh kepada orang lain. Mereka ( Advocate ) akan memberitahukan kepada orang lain tentang produk perusahaan yang dikonsumsinya. Mereka ( Advocate ) juga secara tidak langsung merupakan pemasar atau pemberi informasi.
2. Apathetic ( Konsumen yang hanya sekedar puas )
Konsumen akan menjadi Apathetic bila suatu produk hanya memenuhi harapan dasar konsumen. Itulah sebabnya mengapa seringkali kepuasan didefinisikan sebagai ketiadaan masalah.
Meskipun cenderung loyal, tipe ini tidak bersedia menerima ketidaknyamanan ,berusaha terus untuk mendapatkan produk dan membayar harga premium untuk mendapatkan produk suatu perusahaan .
Apahtetic juga mudah untuk berpindah ke pesaing apabila mendapat tawaran yang lebih bagus dari pesaing produk yang sudah dikonsumsinya.
Apathetic akan cenderung diam, menutup mulutnya, dan cenderung tidak berbicara mengalami pengalaman produk yang dikonsumsinya, baik ataupun buruk produk tersebut.
3. Assasin ( Virus negatif )
Assasin merupakan Konsumen yang merasa tidak puas terhadap produk, pelayanan, dan bahkan mendapat pengalaman yang kurang baik atau tidak memuaskan.
Assasin akan terjadi ketika suatu produk tidak mampu memenuhi keinginan ( Harapan ) konsumen.
Assasin biasanya aktif dalam mencari alternatif dan mudah beralih ke produk lain meskipun membeli produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
Assasin termasuk konsumen yang mempengaruhi konsumen – konsumen lainnya untuk tidak membeli atau menggunakan produk suatu perusahaan.
Jadi sekarang kita sudah tahu tentang Tipe – tipe Konsumen. Jika Kita memproduksi suatu produk untuk dipasarkan, maka kita harus mencari tahu dalam pemasaran produk Kita seberapa banyak Advocate, Aphatetic, dan Assasin?? Jika Advocate terlalu sedikit maka sudah saatnya Kita meningkatkan pelayanan untuk konsumen produk Kita. Jika terlalu banyak Assasin dalam konsumen yang mengkonsumsi produk kita maka sudah seharusnya Kita melakukan suatu perubahan dalam mempasarkan produk Kita. Karena 1 Assasin mampu mengalahkan 2 Advocate. Dan jangan lupa menaikkan level Aphatetic kita ke Advocate
Daftar Pustaka
Chris Denove and James D. Power IV, Satisfaction ( Tipe – tipe Konsumen )
Tugas Perilaku Konsumen
Riset Pemasaran :
Menurut Saya Riset Pemasaran adalah suatu pengembangan yang memberikan keuntungan dari perusahaan yang berasal dari komitmen untuk terus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan konsumen. Dan agar proses penyesuaian tersebut berjalan dengan efektif, diperlukan informasi dari konsumen dan juga perusahaan. Riset Pemasaran berkaitan dengan proses pemasaran secara keseluruhan.
Ada 4 bentuk Riset Pemasaran yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
Internal-analisis catatan penjualan, tingkat periklanan, harga versus volume, dan sebagainya
Eksternal-menggunakan sumber daya di luar organisasi untuk melengkapi riset internal.
Reaktif-jawaban kuisioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya..
Non reaktif-interpretasi terhadap fenomena yang diamati, misalnya merekam pelanggan di toko, mendengarkan panel pelanggan, dan sebagainya
Oleh karena adanya pro dan kontra untuk masing-masing jenis, bauran dari berbagai jenis itu dapat memberi manfaat. Misalnya, catatan penjualan dapat memberikan wawasan yang berharga, tetapi tidak dapat meramalkan kinerja dengan baik karena terbatas pada kinerja historis. Wawancara telepon dapat dilakukan dengan cepat dan relatif tidak mahal, tetapi jumlah informasi teknis yang dapat diperoleh terbatas. Titik awal dari setiap program riset pemasaran sebaiknya merupakan penelitian tentang bahan-bahan yang ada, terutama dengan sarana riset meja. Jika dikombinasikan dengan informasi penjualan internal, kekayaan informasi yang tersedia dari informasi yang diterbitkan bisa menjadi metode riset yang paling kuat yang terbuka untuk suatu perusahaan. Pengumpulan data hanya merupakan langkah pertama dalam riset pemasaran. Data harus mendapat arahan sebelum menjadi informasi yang relevan, dan informasi hanya akan relevan jika perusahaan sudah mempunyai tujuan, beberapa masalah pemasaran yang harus diselesaikan. Informasi yang digabung dengan tujuan menjadi inteligensi: informasi yang dikonsumsi dan digunakan oleh manajemen dalam mengubah ketidakpastian menjadi resiko yang terukur. Perubahan ketidakpastian menjadi resiko dan minimalisasi resiko mungkin merupakan tugas yang paling penting dari manajemen, dan riset pemasaran dalam proses ini sangatlah penting.
Menurut Saya Riset Pemasaran adalah suatu pengembangan yang memberikan keuntungan dari perusahaan yang berasal dari komitmen untuk terus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan konsumen. Dan agar proses penyesuaian tersebut berjalan dengan efektif, diperlukan informasi dari konsumen dan juga perusahaan. Riset Pemasaran berkaitan dengan proses pemasaran secara keseluruhan.
Ada 4 bentuk Riset Pemasaran yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
Internal-analisis catatan penjualan, tingkat periklanan, harga versus volume, dan sebagainya
Eksternal-menggunakan sumber daya di luar organisasi untuk melengkapi riset internal.
Reaktif-jawaban kuisioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya..
Non reaktif-interpretasi terhadap fenomena yang diamati, misalnya merekam pelanggan di toko, mendengarkan panel pelanggan, dan sebagainya
Oleh karena adanya pro dan kontra untuk masing-masing jenis, bauran dari berbagai jenis itu dapat memberi manfaat. Misalnya, catatan penjualan dapat memberikan wawasan yang berharga, tetapi tidak dapat meramalkan kinerja dengan baik karena terbatas pada kinerja historis. Wawancara telepon dapat dilakukan dengan cepat dan relatif tidak mahal, tetapi jumlah informasi teknis yang dapat diperoleh terbatas. Titik awal dari setiap program riset pemasaran sebaiknya merupakan penelitian tentang bahan-bahan yang ada, terutama dengan sarana riset meja. Jika dikombinasikan dengan informasi penjualan internal, kekayaan informasi yang tersedia dari informasi yang diterbitkan bisa menjadi metode riset yang paling kuat yang terbuka untuk suatu perusahaan. Pengumpulan data hanya merupakan langkah pertama dalam riset pemasaran. Data harus mendapat arahan sebelum menjadi informasi yang relevan, dan informasi hanya akan relevan jika perusahaan sudah mempunyai tujuan, beberapa masalah pemasaran yang harus diselesaikan. Informasi yang digabung dengan tujuan menjadi inteligensi: informasi yang dikonsumsi dan digunakan oleh manajemen dalam mengubah ketidakpastian menjadi resiko yang terukur. Perubahan ketidakpastian menjadi resiko dan minimalisasi resiko mungkin merupakan tugas yang paling penting dari manajemen, dan riset pemasaran dalam proses ini sangatlah penting.
Langganan:
Postingan (Atom)